Peran Keluarga Jadi Fondasi Ketahanan Nasional, Mendikdasmen Apresiasi 'Aisyiyah

ReNiMel News – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan peran krusial keluarga dalam memperkuat ketahanan nasional melalui pendidikan karakter anak.
Menurut Mendikdasmen, ketahanan nasional berakar kuat pada ketahanan keluarga, yang merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan kebiasaan positif pada anak.
Ia mencontohkan program unggulan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yaitu Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada ‘Aisyiyah atas peran aktifnya dalam mendukung program-program kementerian, khususnya dalam penguatan karakter anak melalui pendekatan berbasis komunitas. “Terima kasih kepada ‘Aisyiyah yang sudah mendukung program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” ungkap Mu’ti.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, menyambut baik kehadiran Mendikdasmen, yang menurutnya menjadi simbol kuatnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. “Pak Menteri, kehadiran Bapak sungguh sangat kami nantikan,” kata Herman.
Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Akselerasi Pendidikan Menjadi Prioritas
Selain fokus pada peran keluarga, Mendikdasmen Abdul Mu’ti juga menyoroti upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Ia mengumumkan kabar gembira di hadapan 500 Guru Amal Usaha ‘Aisyiah se-Sumatera Selatan. “Mulai Juli 2025, guru honorer akan menerima bantuan Rp300 ribu per bulan yang disalurkan langsung ke rekening masing-masing,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mendikdasmen memaparkan program revitalisasi satuan pendidikan yang akan digulirkan secara bertahap selama lima tahun ke depan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk bantuan sarana dan prasarana bagi lebih dari 11.000 sekolah negeri dan swasta. Sebagai bagian dari inisiatif digitalisasi, Kemendikdasmen juga akan mendistribusikan papan tulis interaktif ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Menyambut pernyataan Mendikdasmen, Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Rohimi Zam Zam, menyampaikan dukungannya terhadap langkah Kemendikdasmen dalam memperkuat peran guru bimbingan dan konseling (BK). Rohimi melihat guru BK sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter anak sejak usia dini. “Permasalahan anak usia dini itu tidak mudah. Kita sebagai orang yang mendidiknya harus sabar, harus jelas, dan harus kuat,” ujar Rohimi.
Rohimi menutup sambutannya dengan mengungkapkan keyakinan ‘Aisyiyah bahwa sinergi antara guru, orang tua, dan kebijakan pemerintah akan mampu membentuk generasi emas Indonesia 2045 dengan fondasi karakter yang kuat.