PDIP Merapat ke Pemerintahan? Koalisi Prabowo Diprediksi Kian Solid, Program Nasional Dipastikan Melesat
![]()
Jakarta, 8 Juni 2025 — Arah angin politik nasional tampaknya mulai condong ke arah penguatan koalisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai besar yang merajai Pemilu Legislatif 2024, dikabarkan sedang menjajaki peluang bergabung ke dalam barisan pemerintahan. Langkah ini dipandang sebagai upaya strategis untuk memuluskan pelaksanaan program-program prioritas nasional yang selama ini digadang-gadang Prabowo sejak masa kampanye.
Menurut Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, kehadiran PDIP dalam koalisi akan menjadi batu loncatan penting dalam memperkuat legitimasi dan stabilitas politik. “Kalau PDIP bergabung, maka kekuatan koalisi akan lebih dominan di parlemen. Itu akan sangat mendukung kelancaran eksekusi kebijakan dan program pemerintah,” ujar Igor saat diwawancarai pada Sabtu (7/6/2025).
Tak hanya kekuatan politik di parlemen, Igor juga menyoroti hubungan historis antara Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Keduanya disebut memiliki relasi cukup hangat sejak era pasca-Reformasi, yang dinilai akan mempermudah proses negosiasi politik. “Kedekatan pribadi dan sejarah antara mereka menjadi modal politik yang tak ternilai. Kesepakatan akan lebih mudah dijalin,” tambahnya.
Namun, manuver besar ini tentu tidak datang tanpa konsekuensi. PDIP diprediksi akan mengajukan sejumlah syarat, terutama dalam hal posisi strategis di kabinet. Ini bisa menjadi ujian bagi Prabowo untuk menjaga harmoni dalam tubuh koalisi yang sudah terbentuk sejak awal masa pemerintahannya.
Di sisi lain, menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang akan digelar di Kanada—di mana Presiden Prabowo dijadwalkan hadir sebagai tamu khusus—dukungan kuat dari dalam negeri akan menambah daya tawar Indonesia di mata dunia. Legitimasi politik yang kokoh di dalam negeri kerap menjadi modal penting dalam pergaulan global.
Jika PDIP benar-benar bergabung, hal ini berpotensi menjadi game-changer dalam lanskap politik nasional. Pemerintahan Prabowo bisa melaju lebih cepat dan mantap dalam mengeksekusi agenda-agenda strategis seperti reformasi ekonomi, ketahanan pangan, dan modernisasi pertahanan.
Langkah ini sekaligus membuka babak baru dalam sejarah politik Indonesia—dimana partai besar seperti PDIP memilih untuk bersinergi, bukan berada di luar lingkar kekuasaan. Apakah ini akan menjadi titik awal harmoni politik baru? Waktu akan menjawab.